Buffett, orang terkaya ketiga di bumi.
Pemilik Berkshire Hathaway ini memiliki
kekayaan sebanyak USD44 miliar. Padahal,
jumlah asetnya turun USD6 miliar akibat
nilai saham Berkshire turun tujuh persen.
Apa sebenarnya kunci sukses Warren
Buffet? Ini dia langkah penting Buffett
yang dibuatnya kala usianya menapaki 25
tahun.
Warren muda yang kala itu mengidolakan
Benjamin Graham setelah membaca
bukunya The Intelligent Investor, pergi ke
Columbia Business School untuk menemui
Graham, yang menjadi profesor di sana.
Setelah lulus dari Columbia, dia kembali ke Omaha, dan mulai menekuni bisnis surat berharga (obligasi). Meski begitu, Warren tetap tidak pernah melupakan Graham.
Pada periode 1951-1954, dia mulai membuat prediksi sahamnya sendiri, kemudian dikirimkan secara berkala kepada Graham untuk meminta pendapat. Langkah Warren tidak sia-sia, Graham pun membalas kembali suratnya tersebut. "Kalau Anda ada di New York, datang dan temui saya," ungkap Warren menirukan surat Graham seperti dilansir dari Forbes.com, Selasa (27/3/2012).
Berbekal respons surat tersebut, Warren
kembali pergi menemui Graham. Di sana,
dia ditawari bekerja pada perusahaan
Graham-Newman Corp, perusahaan yang
dikelola Graham dengan Jerry Newman.
"Semua orang mengatakan bahwa AW
Jones memulai industri pengelolaan dana
ini, sebenarnya adik perempuan dari
perusaahaan Graham-Newman, yakni
Newman dan Graham, yang telah memulai
pengelolaan dana ini sebelumnya," kata dia.
"Saya pindah ke White Plains, New York,
dengan istri saya, Susie, yang saat itu
tengah hamil empat bulan, beserta putri
saya. Setiap pagi, saya naik kereta ke
Grand Central dan mulai bekerja,"
kenangnya.
Tahun selanjutnya, kala Warren berumur 25
tahun, Tuan Graham (panggilan Warren ke
Graham) memberi tahu jika dia akan
pensiun. "Sebenarnya, yang dia lakukan
lebih dari itu. Dia menawarkan saya
kesempatan untuk menggantikannya,
bekerja sama dengan putra Jerry, Mickey,
sebagai mitra senior dan saya sebagai
junior. Itu adalah dana yang sangat kecil,
hanya sekira USD6 juta atau USD7 juta,
tapi dana tersebut menjadi 'terkenal'," tutur Warren Buffett.
Hal tersebut, semakin membuat Graham
bersinar di mata Warren. "Saya bahkan
menamakan anak pertama saya Howard
Graham Buffett. Howard untuk ayah saya,"
kata Warren.
Menurutnya, ini merupakan keputusan yang sangat sulit. Di satu sisi, dia ingin
menapaki langkah yang sama dengan orang yang dulu dikaguminya. "Tapi saya juga ingin kembali ke Omaha. Saya mungkin dapat bekerja selama sebulan dengan terus berfikir untuk memberitahukan Tuan Graham bahwa saya akan mengundurkan diri. Tapi itu sulit untuk dilakukan," jelasnya.
Akhirnya, Warren kembali ke Ohama,
setelah mendapatkan cukup uang di New
York. Dia menuturkan, kala lulus kuliah, di
1954, dia hanya memiliki uang sebesar
USD9.800, namun pada akhir 1955, uangnya
telah bertambah USD127 ribu. Karenanya,
dia berencana kembali ke Omaha, untuk
mengambil kuliah. "Aku (berfikir) akan
pensiun!" katanya.
"Saya pikir kami bisa hidup dengan biaya
USD12 ribu per tahun dari aset saya
sebesar USD127 ribu. Saya dengan mudah
bisa mewujudkan itu. Saya bahkan
mengatakan kepada istri saya, dengan
simpanan deposito maka saya akan
menjadi kaya," tutur Warren.
Aksi Korporasi
Di Omaha, dia menyewa sebuah rumah di
Jalan Underwood 5202 dengan harga
USD175 sebulan. "Saya mengatakan kepada istri saya, kita bisa saja membeli sebuah rumah, tapi itu diibaratkan seperti seorang tukang kayu yang menjual perkakasnya. Karenanya, saya tidak ingin menyia-nyiakan modal saya," kata dia.
Saat itu, dia sama sekali tidak mempunyai
rencana untuk menjalin kerja sama atau
bahkan memiliki pekerjaan. "Saya tidak
khawatir selama saya bisa bekerja sendiri. Saya jelas tidak ingin menjual saham untuk orang lain lagi," tegasnya.
Namun, karena adanya "kecelakaan" dari
tujuh orang, termasuk beberapa
kerabatnya, Warren pun berurusan dengan
kemitraan dalam saham. Hal tersebut
terjadi lantaran beberapa orang datang dan bertanya kepada Warren. "Anda terbiasa untuk membantu menjual saham.
Karenanya, kami ingin Anda memberitahu
kepada kami apa yang harus kami lakukan
dengan uang kami. Saya menjawab, saya
tidak akan melakukan itu lagi, tapi saya
akan membentuk kemitraan seperti Ben
dan Jerry saat itu. Jika mau, kalian dapat
bergabung dengan saya," tutur Warren.
Adapun yang terlibat dalam pembicaraan
tersebut, yakni ayah mertua Warren, teman sekamar saat dia kuliah, ibunya, Bibi Alice, adik Warren, kakak ipar dan pengacaranya. "Saya juga punya ratusan dolar. Dan itu benar-benar kecelakaan," ungkapnya.
Kemitraan dibentuk dengan makan malam,
dengan kehadiran tujuh orang yang sepakat beserta Warren. Warren mengungkapkan, dia membeli buku seharga 49 sen dolar Amerika Serikat dan ke tujuh orang tersebut datang dengan membawa cek.
"Sebelum saya mengambil uang mereka, saya memberi laporan dalam secarik kertas karbon yang saya sebut aturan dasar. Saya berkata kepada mereka, ada dua atau empat halaman dalam dokumen digunakan untuk kemitraan.
Jangan khawatir tentang itu. Saya akan memberitahu kalian apa yang ada di dalamnya, sehingga kalian tidak akan terkejut," tutur Warren.
"Tapi ini adalah aturan dasar filosofi. Jika
kalian setuju dengan saya, maka mari kita
lakukan. Tetapi jika ada dari kalian tidak
setuju, saya dapat memahaminya. Saya
tidak akan memberitahu kalian apa yang
kita miliki. Tapi, saya yakinkan saya
mendapatkan karangan bunga ketika saya
pantas mendapatkan karangan bunga, dan
saya rela dilemparkan buah ketika saya
layak mendapatkannya. Tapi saya tidak
ingin dilempar buah ketika saham saya
turun lima persen, namun pasar turun 15
persen. Saya rasa justru saya pantas
mendapatkan karangan bunga untuk itu,"
tegasnya. Ucapannya, telah membuat
ketujuh orang tersebut paham dan akhirnya memberikan cek mereka kepada Warren.
Setelah itu, Warren tidak pernah
melakukan sosialisasi lagi, namun
kredibilitasnya telah membuat orang lain
datang untuk menanamkan uangnya pada
Warren. "Bahkan datang dari orang yang
saya tidak tahu," katanya.
Sementara di New York, grup Graham-
Newman telah dilikuidasi. Salah seorang
Presiden Uiversitas di Vermont, Homer
Dodge, yang telah biasanya melakukan
investasi di Graham, dan dia bertanya.
"Ben (Benjamin Graham) apa yang harus
saya lakukan dengan uang saya?" tiru
Warren. "Ada yang bisa kamu lakukan, Ada seorang anak yang dulu bekerja untuk
saya," kata Ben.
Akhirnya, Homer pun datang ke rumah
kontrakan di mana Warren tinggal dan saat masuk dia menemui Wareen. "Saya berumur 25 tahun, namun terlihat seperti 17 tahun dan bertindak seperti anak usia 12 tahun.
Dia (Homer) berkata, Apa yang kau
lakukan?. Lalu saya menjawab, inilah yang
saya lakukan dengan keluarga saya dan
saya akan melakukannya dengan Anda,"
kata Warren.
Meskipun tidak sadar, namun usia 25 tahun menjadi titik balik Warren Buffett. "Saya mengubah hidup saya, membentuk sesuatu yang menjadi cikal bakal Berkshire
Hathaway. Saya tidak takut untuk
melakukannya. Saya melakukan sesuatu
yang saya suka, dan saya masih
melakukannya," tutup dia.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
berbagi kata kata bijak gan
Setiap saat dalam hidupmu adalah ibarat gambar yang belum pernah terlihat, dan gambar yang tidak akan pernah terlihat lagi. Jadi, nikmati hidupmu dan jadikan setiap momen menjadi indah.
semoga bermanfaat dan di terima dah , salam kenal dan ku tunggu kunjungan baliknya ya :D